Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sudah Zikir Tapi Masih Gundah?

 SERING ZIKIR, KENAPA MASIH GALAU?

Hati bagaikan kincir angin yang terus bergerak, terkadang putaran lambat kadang cepat tertiup angin.

Kadangkala hati merasa tenang saat ibadah nyaman hingga merasakan jiwa terkait erat dengan Allah.

Namin sering juga merasa tak tentu arah, terasa kosong dalam kesendirian, sepi dalam keramaian, galau tak karuan.

Padahal Allah telah mematenkan formula ketenangan bagi orang² yang beriman, dengan zikir yang senantiasa dilakukan.

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ

 (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.

-Sura Ar-Ra'd, Ayah 28

... وَٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ كَثِيرٗا لَّعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ

 

.. dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.

-Sura Al-Jumu'ah, Ayah 10.

 

Zikir yang seharusnya menenangkan, terkadang tak berjalan seperti harapan. Muncullah kegalauan, kesedihan, bahkan cepat tersinggungan sensitif berlebihan.

 

 Apa sebab?

 

Seorang murid bertanya kepada gurunya (Imam Al Ghazali)

 

“Syeikh, bukankah zikir bisa membuat

seorang beriman lebih

dekat dengan Allah Ta’ala

dan syaitan akan berlari jauh  darinya?"

 

“Benar,”

Jawab Imam Al-Ghazali.

 

“Namun kenapa ada orang yang semakin rajin berdzikir justeru

malah semakin dekat dengan syaitan ?”

Lanjut sang murid.

 

Gurunya yang diberi gelar

 Hujjatul Islam inipun bertutur.

 

“Bagaimana pendapatmu,

Jika ada orang yang mengusir anjing, namun dia masih menyimpan

Tulang dan berbagai makanan kesukaan anjing di sekitarnya ?”

 

“Tentu anjing itu akan kembali datang setelah diusir.”

Jawab sang murid.

 

Imam Al-Ghazali menjelaskan,

"Demikian juga dengan orang-orang yang rajin berdzikir tapi masih menyimpan berbagai penyakit hati dalam dirinya. Syaitan akan terus datang dan mendekat bahkan bersahabat dengannya".

 

Ketika masih terpelihara kesombongan, ujub, merasa sholih, benar sendiri, riya, syirik, dengki, marah, perkataan kasar, ghibah dan penyakit hati lainnya padahal diri senantiasa berzikir, terbukalah pintu masuk Syaitan menghampiri dan memunculkan rasa was was dalam diri.

 

Inilah esensi zikir yang kerap dilupakan seorang hamba, yang kerap fokus pada bilangan dan lafaz tanpa disertai upaya terus bertazkiyyah, muhasabah, membersihkan diri dari segala polutan yang mengotori.

 

Dalam prosesnya, sangatlah dibutuhkan sosok guru ikhlas yang selalu mengarahkan, sebagai mursyid dengan bimbingan ketakwaan yang terus mengingatkan dan mendoakan.

Karena syaitan senantiasa sabar mencari celah untuk dimasuki, melalui rasa hati yang kerap tak disadari tanpa cermin diri berupa orang-orang sholih yang selalu menemani.

 

Namun, zikirnya seorang hamba dalam segala kondisi, masih lebih baik daripada manusia yang lalai tak pernah berzikir.

Sebagaimana dinasihatkan oleh

Imam Ibnu Athailah As-Sakandari, “ Orang yang lalai saat berdzikir lebih baik daripada orang lalai yang tidak berdzikir .”

 

وَمَن يَعۡشُ عَن ذِكۡرِ ٱلرَّحۡمَٰنِ نُقَيِّضۡ لَهُۥ شَيۡطَٰنٗا فَهُوَ لَهُۥ قَرِينٞ

 

 Dan barangsiapa berpaling dari pengajaran (zikir) kepada Allah Yang Maha Pengasih (Al-Qur'an), Kami biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya.

-Sura Az-Zukhruf, Ayah 36

 

 

ٱللّٰهُمَّ آتِ أَنْفُسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَّكِّهَا فَأَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا.

 

​ALLaahumma aati anfusanaa taqwaahaa, wa zakkihaa fa Anta khoiru man zakkaahaa, Anta waliyyuhaa wa mawlaahaa.​

 

​Ya ALLaah berikan kpd jiwa kami ketaqwaannya, bersihkanlah jiwa kami dan Engkaulah yg mampu membersihkan dg se-baik²nya. Engkaulah pelindung jiwa dan Engkaulah penguasanya.​

 

Wallahu A'lam..



 

Posting Komentar untuk "Sudah Zikir Tapi Masih Gundah?"